SIT CORDOVA

BELAJAR DI RUMAH LEBIH SANTAI TETAPI RINDU INGIN MASUK SEKOLAH

BELAJAR DI RUMAH LEBIH SANTAI TETAPI RINDU INGIN MASUK SEKOLAH

Oleh : Abas, M.Pd,.M.Si

Pembina yayasan Harum (harapan umat)

Pada pertengahan Bulan Maret tahun 2020
menjadi peristiwa yang sangat berbahaya dan
menakutkan dalam sejarah Indonesia terkait dengan
wabah pandemic covid 19 yang telah melanda Indonesia
bahkan Negara Negara di belahan dunia . Banyak sekali
yang menjadi kekhawatiran orang tua terhadap anaknya
yang sedang mengikuti pendidikan .Tidur lebih nyaman
dan tugas tugas sekolah maupun pondok Pesanten juga
jadi lebih santai tetapi serius . Begitu yang di rasakan
oleh Muhammad Adli Aqlan , siswa SMAIT Pondok
Pesantren Al Multazam Kuningan Jawa Barat selama
mengikuti pembelajaran daring online di Rumah.

Mulai tanggal 16 Maret hingga tanggal 29 Maret
2020 Muhamaad Adli Aqlan dan seluruh santri di Jawa
Barat mengikuti pembelajaran daring online dari rumah ,
sesuai dengan petunjuk pelaksanaan kegiatan nbelajar
mengajar yang di keluarkan oleh diknas Jawa Barat guna
mencegah penyebaran covid19 dengan cara Social
Distancing atau menjag jarak social.
Muhammad Adli Aqlan mengungkapkan hari pertama
dengan sistem Daring online belajar di rumah, materi
yang diberikan oleh ustadz di awali dengan pengenalan
virus, hari ke dua bagaimana cara pencegahan virus, hari
ke tiga membahas tentang protocol kesehatan serta
pengenalan Biografi sang tokoh, tuturnya.

Saat kami temui di rumahnya di bilangan Pondok Aren Tangerang
Selatan Banten. Selain dari ustadz , menurut Muhammad
Adli Aqlan materi pembelajaran yang ia dapatkan
melalui belajar otodidak terkait materi video
pembelajaran dan belajat takhsinul Quran oleh orang
tuanya .
Anak ke 2 dari tiga bersaudara itu pun menerapkan
cara sederhana agar dapat terhindar dari covid 19. Selain
sebisa mungkin berdiam diri di rumah, santri SMAIT
Pondok Pesantren Almultazam jurusan IPS ini pun rajin
menjaga daya tahan tubuhnya agar tetap sehat dan kuat,
harus makan teratur, olahraga teratur dan istirahat yang
cukup. Kalau urusan tidak penting maka iapun tidak
keluar rumah.

Meskipun belajar di rumah lebih santai, namun santri
kelas X itu mengaku rindu dan kangen suasana sekolah ,
ingin sekali bertemu dengan teman temannnya serta
para ustadz yang selalu mengajar di kelasnya. Suasana ini
menjadi berubah sangat signifikan dengan adanya
pandemic covid 19 ungkapnya. Siswa yang hobinya
bermain futsal dari sekolah Dasar Islam Terpadu Cordova
sampai SMA IT Al Multazam 2 ini pun berharap agar
wabah covid 19 segera berakhir dan tidak ada lagi
menelan korban. Dan mudah mudahan segera masuk ke
sekolah untuk belajar bersama teman teman dan para
ustadz .

Muhammad Adli Aqlan memiliki alasan khusus
mengapa ia ingin segera masuk ke sekolah. Ia ingin
segera ada progress hapalan Quran sesuai dengan target
atau program pondok Pesantrennya dan melaksanakan
Penilaian Akhir Tahun Genap dan juga rindu terhadap
sekolah dalam suasana yang nyaman, sejuk di kaki
gunung ceremai. Semoga kita selalu berdoa agar Allah
menjauhkan dari segala macam penyakit. Amin….

DILEMA SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN DARING SAAT NEW NORMAL

DILEMA SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN DARING SAAT NEW NORMAL

Oleh : Abas, M.Pd,.M.Pd

Pembina yayasan Harum (harapan umat)

Menjelang tahun pelajaran baru 2020/2021 ,
ada banyak ketidakpastian apakah anak anak harus
kembali belajar di sekolah atau masih dari rumah
saja . Mengingat angka infeksi covid 19 belum juga
menunjukan penurunan saat ini. Rumah adalah
tempat paling aman dan ampuh untuk anak anak
dan keluarga untuk melaksanakan kegiatan yang
positif dan kegiatan pembelajaran secara daring
online .

Akan tetapi proses pembelajaran daring
melalui internet yang di rasakan tidak optimal.
Karena banyak factor yang menyebabkan kurang
optimal dan tidak efektif, karena sinyal. Hp tidak
android, paketan data, jaringan dan lain lain.
Orang tua sangat khawatir sekali tentang
pemberlakuan New Normal atau kelaziman baru
pada bidang pendidikan. Anak anak di nilai lebih
rentan terjangkit covid 19 saat berkegiatan di luar
rumah. Pada saat ini sejumlah area public seperti
pusat perbelanjaan , mall, restoran, café, dan
tempat wisata sudah bersiap membuka kembali
akses bagi pengunjung. Tetapi bukan berarti
sekolah bebas begitu saja tanpa menerapkan aturan
protocol kesehatan.

Selain pusat perbelanjaan salah
satu yang cukup menjadi perhatian masyarakat luas
berkaitan dengan aktifitas sekolah. Hingga saat ini
orang tua wali murid sangat khawatir apabila
sekolah kembali di buka. Namun di sisi lain , dilema
yang muncul yakni terkait kualitas pembelajaran
daring atau online belum sepenuhnya maksimal.
Pembelajaran bagi siswa sekolah di era new normal
membutuhkan adaftasi juga menggabungkan
pembelajran tatap muka dan virtual atau bisa di
gunakan dengan metode Blended Learning, artinya
pembelajaran yang dilakukan merupakan
penggabungan anatara pembelajaran tatap muka
dan online atau virtual.

Pembelajaran di era new normal tidak semudah yang kita bayangkan , siswa
akan langsung belajar di sekolah atau tatap muka
denagn menerapkan protocol kesehatan covid 19
setelah belajar dari rumah. Dalam pelaksanaan
pembelajaran daring guru juga harus menguasai
atau menerapkan berbbagai metode metode yang
sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini. Hal inilah
yang menjadi perhatian khusus bagi pemerintah
nantinya dalam menghadapi transisi new normal.

Artinya warga sekolah menerapakan kehidupan
baru yang harus di biasakan dengan hidup bersih
dan sehat serta membiasakan mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir, memakai masker,
dan usahakan mengatur jarak untuk menghindari
menularnya covid 19. Dan tetap menerapkan
protokol kesehatan covid 19 dengan menyediakan
westafel di setiap ruangan kelas , alat pengukur
suhu dengan thermo gun, dan mewajibkan
pemakaian masker. Dalam satu sekolah setiap
harinya juga akan diterapkan sistem separo
kapasitas atau 50 persen dari jumlah siswa total
yang akan masuk.

Hari ini misalnya kelas 6 dan kelas 1 masuk, besok bergantian untuk kelas lainnya dan
seterusnya. Itupun jika sekolah menerapkan
pemberlakuan new normal. Jika metode tersebut
bisa dilakukan , harapannya para siswa sekolah
tetap teredukasi mengenai perilaku hidup bersih
dan sehat . Jadi pada saat ini guru harus berinovasi
dan kreatif memilih metode atau model
pembelajaran yang dapat di lakukan dengan kondisi
apapu dan tatap muka hanya untuk aspek aspek
pencapaian ranah yang kita ketahui dan siasanya
belajar secara daring di rumah.

STRATEGI GURU DALAM MENERAPKAN MODEL BLENDED LEARNING

STRATEGI GURU DALAM MENERAPKAN MODEL BLENDED LEARNING

Oleh : Abas, M.Pd,.M.Si

Pembina yayasan Harum (harapan umat)

Mengajar pada hakekatnya adalah suatu
perbutan yang memerlukan tanggungjawab moral
yang cukup berat. Mengajar juga merupakan suatu
kemampuan yang harus di miliki oleh para pendidik
dan ilmu yang dipelajari yakni untuk menambah
kemampuan dalam mengajar yang tentunya
kemampuan tersebut digunakan untuk menghadapi
anak didik mereka semua memiliki karakter yang
beranekaragam serta kemampuan dan keinginan
yang pastinya berbeda beda. Kegiatan belajar dan
mengajar adalah suatu kondisi dengan sengaja
diciptakan .

Dalam belajar ada anak didik yang cepat
mencerna bahan. Ada anak didik yang sedang
dalam mencerna bahan. Dan ada pula anak didik
yang lamban mencerna bahan yang di berikan oleh
guru . Ketiga tipe belajar anak dididk ini
menghendaki agar guru mengatur strategi
pengajarannya sesuai dengan gaya gaya belajar
anak didik. Dalam situasi kondisi yang sangat sulit
dan sangat berbahaya dalam menghadapi pandemik
penyebaran virus covid 19 sangat tepat seorang
guru memilih dan menetapkan prosedur, metode
dan teknik belajar mengajar Yang di anggap paling
tepat dan efektif sehingga dapat di jadikan
pegangan oleh guru dalam melaksankan kegiatan
mengajarnya.

Sehingga pelaksanaan kegiatan
mengajar guru dapat mencapai sasaran dan tujuan
yang hendak di capainya. Hampir kurang tiga bulan
lamanya di tahun 2020 ini proses pembelajaran di
laksanakan di rumah masing masing dengan sistem
daring online yang dilakukan oleh guru dan siswa di
rumah karena masih tanggap darurat wabah virus
covid 19 melanda Indonesia . Guru berusaha dan
berupaya untuk memberikan materi pembelajaran
dengan sistem daring. Banyak kendala kendala yang
dihadapi oleh guru dan siswa atau orang tua dalam
melaksanakan daring ini diantaranya fasilitas alat
komunikasi yang belum android, cara
menggunakannya, paketan data dan lain lain.

Walaupun dalam situasi apapun proses
pembelajaran harus di laksanakan untuk mencapai
tujuan , oleh karena itu seorang guru harus dapat
menerapkan model model pembelajaran yang yang
kita kenal Blended Learning. Apa model
pembelajaran Blended Learning ?.
Pembelajaran Blended Learning adalah
Strategi pembelajaran yang mengintegrasikan
pembelajaran tradisional tatap muka dan
pembelajaran jarak jauh atau daring yang
menggunakan sumber belajar online . Pelaksanaan
starategi ini menggunakan sumber belajar online,
terutama yang berbasis web, blog, tanpa
meninggalkan kegiatan tatap muka [ Elliot 2002].
Menurut Colis dan Moonen 2001 bahwa
Blended Learning adalah campuran dari
pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online
, sehingga memungkinkan pembelajaran tidak
hanya terjadi di kelas saja namun juga dapat
dilakukan di luar kelas.

Ini menunjukan bahwa blended learning merupakan
pendekatan yang fleksibel untuk merancang
program yang mendukung dan tidak tergantung
waktu dan tempat untuk belajar. Pembelajaran ini
menawarkan beberapa kemudahan karena
pembelajaran online tidak sepenuhnya
menghilangkan pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran dengan blended learning ini akan
lebih bermakna karena didukung oleh keragaman
sumber belajar yang dapat diperoleh melalui
internet. Strategi Pembelajaran blended learning di
terapkan atas asumsi bahwa tidak ada kelebihan
mutlak dari metode tatap muka langsung maupun
belajar online karena masing masing tentu memiliki
kekurangan dan kelebihan.

Selama ini metode tatap muka masih menjadi
cara terbaik untuk kegiatan pembelajaran (
Damayanti Kusuma Dewi, 2008). Kelebihan
utamanya adalah kuatnya interaksi antara guru dan
peserta dididk yang dapat menghadirkan lingkungan
ideal untuk belajar. Kelemahannnya adalah tidak
setiap individu memiliki gaya dan kecepatan serta
kebutuhan belajar yang sama. Sementara itu,
pembelajaran secara online memiliki kelebihan
dalam kekayaan sumber belajar yang diberikan , di
mana guru dan peserta didik dapat mencapai
sumber sumber belajar yang sangat luas.
Pembelajaran ini juga memiliki kelemahan yaitu
tidak adanya interaksi lansung antara guru dan
siswa.

Strategi pembelajran Blendeg Learning
diterapkan guru karena tidak semua peserta didik
tidak mampu mengikuti pembelajaran secara
online. Beberapa guru menerapkan strategi blended
learning untuk mengurangi kegiatan tatap muka
dan mengalihkannya pada pembelajaran online
apabila dalam pembelajaran banyak siswa tidak
hadir pada metode tatap muka.
Masing masing siswa mempunyai gaya dan
kecepatan belajar yang berbeda beda. Dalam
kegiatan pembelajaran tatap muka , ada siswsa
yang cepat dalam menyerap materi, adapula yang
membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan
dengan yang lain. Peserta didik yang yang
membutuhkan waktu lama dalam menyerap materi
dapat mempelajari kembali dengan mengakses
secara online. Strategi Pembelajaran Blended
Learning mengkombinasikan secara arif, relevan,
dan tepat antara potensdi face to face dengan
potensi teknologi informasi dan komunikasi.
Terdapat beberapa bentuk kontinum Strategi
pembelajaran Blended Learning , diantaranya
adalah pertama, kebanyakan online penuh, tetapi
ada bebrapa hari tertentu dilakukan secara tatap
muka di kelas atau di laboratorium computer.
Kedua, kebanyakan online penuh , tetapi siswa
tetap belajar secara tatap muka dalam kelas atau
laboratorium computer setiap hari. Ketiga,
kebanyakan belajar tatap muka di kelas atau di
laboratorium computer, tetapi siswa di
persyaratkan siswa mengikuti aktifitas online
tertentu sebagai pengayaan atau tambahan. Untuk
dapat menyeimbangkan antara pembelajaran tatap
muka dan online guru dapat menerapkannya secara
merata. Misalnya dalam satu minggu ada dua
pertemuan, pertemuan pertama guru dapat
menenerapkan pembelajaran tatap muka dan
pertemuan bderikutnya guru dapat menerapkan
pembelajran online atau sebaliknya.

MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA DENGAN PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA

MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA DENGAN PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA

Oleh : Abas, M.Pd,.M.SI

Pembina yayasan Harum (harapan umat)

Karakter merupakan nilai nilai manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa , diri
sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, dan perbuatan berdasarkan nilai nilai
agama, hukum, tatakrama, budaya dan adat
istiadat.

 

Jadi Pendidikan karakter adalah suatu sistem
penanaman nilai nilai karakter kepada sekolah
yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran,
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai
nilai tersebut .

Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh
tidak sekedar membentuk anak anak menjadi
pribadi yang cerdas dan baik, melainkan juga
membentuk mereka menjadi berprilaku yang baik
bagi perubahan dalam hidupnya sendiri (Doni
Koesoema A.Ed).

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan
HIdup RI nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Adiwiyata, sekolah
Adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan
berbudaya lingkungan .

Program Adiwiyata adalah Program untuk mewujudkan sekolah yang peduli
dan berbudaya lingkungan. Program Adiwiyata ini
merupakan program pendidikan lingkungan hidup
yang sangat menunjang pada capaian standar
lulusan atau SKL di sekolah, dengan
berkembangnya karakter yang dibiasakan pada
program sekolah adiwiyata ini melalui tiga prinsip
yaitu edukatif, partisipatif dan berkelanjutan.
Edukatif mengandung makna dengan
pendidikan lingkungan yang di lakukan di sekolah
melalui berbagai macam pembiasaan seperti
bagaimana cara pemeliharaan, pelestrarian,
pengelolaan lingkungan hidup kepada semua
warga sekolah dapat merubah pola pikir dan
perilaku warga sekolah serta lingkungan.
Partisipatif mengandung makna dalam
pelaksanaan program adiwiyata ini harus
dilakukan secara konfrehenshif , mulai dari pihak
pemerintah sampai pada masyarakat melaui
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang
melibatkan masyarakat. Begitu juga di sekolah,
perencanaan dan pelaksanaan adiwiyata ini tidak
hanya di lakukan oleh warga sekolah , tetapi juga
melibatkan orang tua wali murid dan masyarakat
sekitar dalam kerjasama untuk peduli lingkungan .
Berkelanjutan mengandung makna program
adiwiyata ini terencana, terus menerus dan
berkelanjutan , sehingga dengan program
adiwiyata ini dapat menimbulkan kesadaran
kepada warga sekolah tentang peduli lingkungan.
Banyak yang bisa dilaksanakan di sekoalah dalam
rangka pendidikan karakter siswa , antara lain
mulai dari program yang sederhana seperti jumsih,
program kebersihan lingkungan sekitar sekolah ,
baik dengan menanam, memelihara,
membersihkan dan mengolah limbah yang
dilakukan oleh para siswa secara terjadwal.
Program Adiwiyata ini juga dengan
melakukan penghematan sumber energi seperti air
dan listrik dengan melalui pembiasaan melalui
pemberian tulisan untuk penghematan air dan
listrik.

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari program
Adiwiyata ini , antara lain dapat mengubah
perilaku masyarakat menjadi peduli lingkungan ,
meningkatkan penghematan Sumber Daya dan
Energi , menciptakan situasi dan kondisi
pembelajaran di sekolah menjadi lebih nyaman
dengan lingkungan yang sehat, bersih, tertib, dan
asri serta menghindari dampak negatif.
Melalui kegiatan sekolah Adiwiyata kita
berupaya menciptakan siswa atau generasi
berkarakter. Generasi yang peduli dengan
lingkungan hidup. Insan yang senang dengan
lingkungan yang sehat, bebas dengan sampah
plastik, indah, hijau, asri dan berdampak pada
ekosistem akademik yang damai. Generasi yang
mampu mewujudkan lingkungan hidup yang stabil
dan seimbang.

Dengan program Adiwiyata di sekolah dapat
menciptakan manusia manusia yang lebih peduli
lagi dalam lingkungan , dapat mencitakan dan
mengembangkan siswa yang berkarakter, sehingga
menciptakan hidup yang lebih bermakna dan lebih
bermanfaat, baik untuk diri kita maupun untuk
sekolah.

PENTINGNYA KEPALA SEKOLAH MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA

PENTINGNYA KEPALA SEKOLAH MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA

Oleh : Abas,M.Pd,.M.Si

Pembina yayasan Harum (harapan umat)

Berdasarkan Permendikbud nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar Kompetensi kepala sekolah
atau madrasah , salah satu kompetensi yang harus
di miliki secara mutlak oleh kepala sekolah adalah
kompetensi Kewirausaan. kompetensi
Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif untuk
mewujudkan nilai tambah. Kreatif berarti
menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada
sebelumnya.

Inovatif berarti mengembangkan
sesuatu yang sudah ada. Nilai tambah berarti
memiliki nilai lebih dari sebelumnya.
Adapun penjabaran dari kompetensi kewirausahaan
adalah sebagai berikut :

1.Menciptakan inovasi yang berguna bagi sekolah
atau madrasah.

2.Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
sekolah atau madrasah sebagai organisasi
pembelajaran yang efektif

3.Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pemimpin sekolah atau madrasah.

4.Pantang menyerah dan selalu mencari solusi
terbaik dalam menghadapi kendala yang di
hadapi sekolah atau madrasah.

5.Memiliki naluri kewirausahaan dalam
mengelola kegiatan produksi barang jasa
sekolah atau madrasah sebagai sumber belajar
peserta didik.

Lulusan sekolah selain memiliki ilmu
pengetahuan yang luas, harus juga memiliki
keterampilan yang mumpuni dan memiliki sifat
mental yang tangguh , pantang menyerah ,
kreatif dan inovatif karena tantangan masa
depan semakin berat dan ketat .

Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, maka
kepala sekolah atau madrasah harus memimpin
dan mengelola sekolah dengan sebaik baiknya.

Mencari atau menemukan terobosan agar
sekolah yang dipimpinnya berkualitas dan
berprestasi , memiliki karakter yang khas ,
sehingga mudah dikenal dan diminati
masyarakat. Dalam pelaksaanaan tugas seorang
kepala sekolah di hadapkan beberapa
tantangan misalnya, terbatasnya Sumber Daya
Manusia, sarana dan prasarana , tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan. Untuk
mengatasi berbagai kendala tersebut, kepala
sekolah harus berfikir dan mencari solusi serta
alternatif yang dapat menyelesaikan berbagai
kendala yang di hadapi secara cepat. Sehingga
permasalahan itu cepat teratasi apabila kita
mempunyai mental yang kuat serta barinovatif.

Dan mengambil keputusan secara cepat dan
cermat , di situlah jiwa kewirausahaan seorang
kepala sekolah si butuhkan oleh sekolah.
Dalam konteks kepemimpinan , wirausaha tidak
identik dengan kegiatan ekonomi yang
mendatangkan keuntungan , tetapi yang di
gunakan oleh seorang keopal sekolah adalah
jiwa dan semangat yang tinggi dan nilai nilai
seperti kreatifitas, inovasi, kerja keras, etos
kerja positif, pantang menyerah dan pandai
membangun jaringan .

Sekolah pada dasarnya
boleh saja mendirikan unit usaha seperti
koperasi sekolah untuk meningkatkan
kesejahteraan guru dan karyawan , karena
salah satu ukuran keberhasilan seorang kepala
sekolah adalah manakala dapat membawa
kesejahteraan guru dan stafnya.
Tujuan pengembangan kewirausahaan bagi
kepala sekolah adalah agar kepala sekolah
dapat berinovasi, krja keras, memiliki motivasi
kuat, pantang menyerah dan kreatif dalam
mencari solusi terbaik sehingga mampu menjadi
contoh bagi warga sekolah. Ada dua jenis
karakteristik dimensi kewirausahaan sebagai
brerikut :

1.Kualitas dasar kewirausahaan meliputi
kualitas daya piker , daya hati, dan daya fisik.

2.Kualitas Instrumental Kewirausahaan yakni
penguasaan lintas ilmu.Kenyataan di sekolah menunjukan bahwa
kepala sekolah masih kurang mampu
menerapkan kompetensi
dalampengembangan sekolah terkait dengan
metode menciptakan inovasi bagi
pengembangn sekolah itu sendiri. Dalam
kajian teori mengatakan , sekolah akan
berkembang apabila kepala sekolah mampu
menciptakan inovasi yang berguna bagi
sekolah.

Kompetensi kewirausahaan kepala
sekoalah menjadi dasar pijakan untuk di
terapkan di sekolah karena kepala sekolah
adalah sebagai ujung tombak untuk
memberikan motivasi yang baik untuk
memajukan mutu pendidikan serta kreatif
dan inoyatif serta kerja keras yang dilakukan
oleh kepala sekolah , sehingga dapat
meningkatkan kualitas baik dari bidang
akademik maupun bidang non akademik.

GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG MENGAJAR DENGAN HATI

GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG MENGAJAR DENGAN HATI

Oleh : Abas,M.Pd,.M.Si

Pembina yayasan Harum (harapan umat)

Betapa bahagianya menjadi seorang guru yang
tampil penuh kharisma di hadapan siswanya. Sosok
guru yang selalu dirindukan kedatangannya ,
diamnya disegani, tutur bahasanya ditatati dan
kepergiannya di tangisi.

Pemerintah pusat dan daerah berupaya untuk
meningkatkan kualitas guru dengan berbagai
kegiatan pelatihan,seminar, diklat, lokakarya ,
workshop bahkan melalui pendidikan formal
Dengan menyekolahkan guru kepada pendidikan
tinggi . Hal ini membuktikan bahwa guru
mempunyai peranan besar dalam proses
pendidikan di Indonesia.

Dalam menjalankan tugasnya seorang guru harus
profesional artinya mempunyai tanggungjawab dan
mempunyai kecintaan dan semangat yang terus
menerus pada bidang pendidikan. Dengan kata lain
guru harus selalu ada keinginan untuk membuat
siswa belajar dengan senang dan mencapai
keberhasilan sehingga para guru harus
mengembangkan potensi akademiknya dan
kompetensi yang berkelanjutan.
Seorang guru yang mengajar dengan hatinya,
membimbing dengan hati nuraninya dan
keikhlasannya dan menyampaikan materi dengan
kebenaran dan rasa kasih sayang hasilnya akan
berbeda dengan mengajar karena hanya berorintasi
tugas semata dan hanya mengejar gaji berapa besar
yang akan diterima perbulan.

Guru yang mengajar dengan hati jauh sekali
perbedaanya dengan guru yang asal mengajar saja.
Perbedaan itu sangat Nampak sekali indikator
indikator dengan guru yang mengajar dengan hati
sebagai berikut :

1.Guru mengajar dengan hati memberikan
suritauladan yang baik kepada anak didiknya
dengan memberikan sikap tingkah laku yang
baikserta ucapan yang baik . Hal ini merupakan
strategi yang ampuh dari sekedar guru
mengajar di depan kelas.

2.Guru mengajar dengan hati selalu mengevaluasi
hasil mengajarnya, apakah sudah benar atau
belum materi yang di sampaikan kepada
peserta didik. Sehingga tidak selalu
menyalahkan peserta didik dan mnyalahkan nya
apabila peserta didik mengalami kegagaln
dalam ujian.

3.Guru yang mengajar dengan hati mempunyai
jurus ampuh menguasai pengelolaan kelas
dengan baik dan menyenangkan tidak
membosankan peserta didik.

4.. Guru yang mengajar dengan hati pasti
mempunyai persiapan periapan yang matang
sehingga menuju kelas yang kreatif, inovatif dan
menyenangkan.

5.Guru yang mengajar dengan hati mengikuti hal
hal positif kepada seniornya yang telah banyak
makan asam garam dalam pembelajharan,
saling shering satu sama lain.
6.Guru yang mengajar dengan hati tidak mudah
patah semangat oleh permasalahan yang di
hadapi , baik dari yayasan, kepsek bahkan dari
orang tua wali murid bahkan terzolimi, ia tetap
mengajar demi peserta didiknya.

7.Guru yang mengajar dengan hati selalu ingin
tahu segala hal yang baru , mengetahui
pengetahuan IT , mengetahui metode yang
sesuai dengan materi, mengetahui
perkembangan pendidikan.

Guru dengan tujuh kategori di atas tidaklah
sulit ditemukan disekitar kita. Kalau kita benar
benar menjadi guru yang di senangi dan di rindukan
serta aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas
oleh anak anak kita. Kita harus bertindak sebagai
orang tua yang selalu memberikan bimbingan ,
arahan dan contoh yang baik.

Panggilan hati dan keteladanan seorang guru sangat
penting, karena mengajar bukan hanya persoalan
teknis dan profesi , akan tetapi sentuhan manusia.
Metode memang penting dari pada materi , tetapi
jiwa seorang guru jauh lebih penting dari metode
dan materi , sehingga ia di tuntut untuk
menggunakan IQ,EO, SQ mulailah dengan hati.
Mendidiklah dengan nhati, agar perintah dipandang
sebagai pelita, ajaran adalah cahaya yang menuntun
pada kehidupan.

PERANAN KEPALA SEKOLAH PADA SITUASI PANDEMIK COVID19

PERANAN KEPALA SEKOLAH PADA SITUASI PANDEMIK COVID19

PERANAN KEPALA SEKOLAH PADA SITUASI PANDEMIK COVID19.

Oleh : Abas, M.Pd,.M.Si.

Keberhasilan sekolah selama masa pandemi covid 19 ini sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam menjalankan peranan dan tufoksinya yang mencerminkan tanggung jawab dan wewenang dalam organisasi sekolah.

Disadari atau tidak bahwa terdapat tiga pihak yang sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan yaitu kepala sekolah, guru dan pengawas . Kepala sekolah menjadi komponen yang sangat penting dalam mewujudkan dan mempertahankan mutu sekolah serta keterlaksanaan proses pembelajaran selama masa tanggap darurat ini.

Kepala sekolah dalam masa tanggap darurat ini dituntut untuk selalu inovatif, mampu memecahkan masalah, dan secara kolaboratif mampu menggerakkan ekosistem sekolah secara harmonis. Untuk memastikan kepala sekolah, guru dan orang tua bersinergi dalam masa tanggap darurat untuk menjamin proses pembelajaran itu tetap jalan maka fungsi coaching dan counselling sangat diperlukan.

Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya di masa tanggap darurat ini banyak ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah tersebut. Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan organisasi sekolah pun dalam kondisi darurat seperti sekarang ini.

Keberhasilan kepala sekolah dalam membina guru atau mengelola kegiatan sekolah dalam masa pandemi covid 19 ini sangat dibutuhkan dan kepemimpinan kepala sekolah itu harus hadir dalam bentuk inovasi dan kreativitas tanpa batas dan tanpa sekat.

Kepala sekolah harus mampu menggerakkan, membimbing dan mengarahkan guru secara tepat sehingga kegiatan pembelajaran dalam masa karantina ini dapat tetap berjalan dengan efektif.

Sekolah memiliki kewenangan, kewajiban dan tanggung jawab (accountability) dalam pengelolaan sekolah termasuk terselenggaranya proses belajar mengajar selama masa tanggap darurat Covid-19. Kepala sekolah harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dengan memberikan layanan pendidikan yang sesuai kondisi yang terjadi.

Dalam situasi seperti sekarang ini, kepala sekolah harus memiliki kemampuan kepemimpinan untuk mengoptimalkan/ mendayagunakan seluruh komponen pendidikan dalam rangka menjamin terlaksananya proses pembelajaran secara efektif dengan suasana yang berbeda. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh kepala sekolah selama masa pandemi Covid-19 ini sebagai wujud kepemimpinan kepala sekolah tersebut.

Pertama, merancang kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi darurat bencana melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi.

Kedua, melakukan komunikasi multiarah untuk mensterilkan lingkungan sekolah agar terhindar dari wabah virus corona melalui upaya pembersihan dan penyemprotan disinfectant di lingkungan sekolah agar sekolah siap untuk digunakan pada waktunya.

Ketiga, kepala sekolah terus memantau atau memonitoring proses pembelajaran yang di laksanakan oleh guru selama di rumah .

Keempat, kepala sekolah mengevaluasi semua kegiatan proses pembelajaran yang di terapkan oleh guru .

Semoga bermanfaat untuk kepala sekolah dalam manajemen organisasi sekolah pada situasi pandemik Covid 19.

Metode Belajar di Rumah Selama Covid-19

Metode Belajar di Rumah Selama Covid-19

Metode Belajar di Rumah Selama Covid-19

Oleh : Abas, M.Pd., M.Si

Pembina Yayasan Harapan Umat

Berada di rumah atau berdiam diri di rumah menjadi salah satu langkah yang dianggap ampuh dalam memutus mata rantai penyebaran Covid19. Sekain bekerja dan beribadah, pemerintah juga meminta agar kegiatan belajar mengajar para siswa dilakukan di rumah.

Di masa pencegahan penyebaran Covid-19, belajar di rumah menjadi solusi bagi para guru dan siswa untuk tetap melakukan kegiatan Belajar Mengajar. Dalam proses pembelajaran di rumah ada banyak hal yang harus dipersiapkan, baik bagi guru maupun bagi siswa.

Agar terlaksana dengan baik, guru harus menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sementara siswa belajar mandiri mengikuti apa yang telah disusun dan diarahkan oleh guru.

Apa arti Belajar di Rumah?
Belajar di rumah merupakan pendekatan belajar untuk melaksanakan kegiatan proses pembelajaran jarak jauh atau daring secara online. Dengan kegiatan ini PBM tetap terlaksana, guru menyusun dan melaksanakan PBM, dan siswa belajar mandiri mengikuti arahan dari guru dengan daring.

Belajar di rumah berarti:
1. Guru dan siswa tetap dapat berinteraksi satu sama lain.
2. Bahan ajar disajikan berbentuk digital.
3. Tugas dari guru diberikan secara online, begitu juga umpan balik atau diskusi kelas.
4. Siswa mengerjakan tugas secara mandiri sesuai arahan guru.

Apa saja yang harus dipersiapkan?
Belajar secara online tentunya membutuhkan akses koneksi internet. Guru harus membuat rencana pembelajaran dan menyediakan bahan ajar secara digital untuk kemudian diupload agar dapat dibaca oleh siswa.

Keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran secara daring pada situasi Covid-19 adalah kemampuan guru dalam berinteraksi, merancang, memilih materi, dan metode pembelajaran serta aplikasi yang sesuai dengan materi dan metode yang diterapkan dalam pembelajaran.

Dengan demikian, kreatifitas dan inovasi seorang guru merupakan kunci sukses keberhasilan dalam memilih metode pembelajaran, sehingga dapat memotivasi siswanya untuk tetap semangat dalam belajar secara online.

Dan yang tidak kalah penting, guru harus bisa menjadi sosok yang menyenangkan dalam proses pembelajaran online. Materi dan metode harus benar-benar dibuat sedemikan rupa agar tidak menjadi beban psikis bagi siswa.

Semoga belajar di rumah tidak kalah bermanfaat dan berkualitas di banding belajar di sekolah, mengingat waktu yang paling leluasa adalah di rumah.

Guruku Idolaku

Guruku Idolaku

Guruku Idolaku

Oleh : Abas.M.Pd.M.Si

Sosok guru yang kita kenal dibenak kita selama ini adalah idola bagi kita semua. hal ini bisa di buktikan dengan menirukan gaya guru kita tersebut atau kalau tidak yakni dengan melakukan segala sesuatu apa yang di perintahkan oleh guru kita .ketika guru kita memerintahkan kita untuk membawa bekal ke sekolah,mencuci tangan sehabis makan , pasti kita laksanakan apa yang di perintahkan oleh guru.

Ada pepatah yang mengatakan
bahwa Guru itu di gugu dan di tiru. Artinya seorang yang di perhatikan dan di tiru setiap gerak-geriknya .oleh sebab itu kita sebagai guru di tuntut memberikan teladan yang baik bagi anak didik kita.

Seorang guru yang menjadi idola bagi muridnya harus mencermikan sikap yang baik.seperti halnya sikap jujur dan sabar.kedua sikap tersebut sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak didik kita.ketika anak di ajarkan sikap tersebut sejak dini dimana daya ingatnya masih kuat dan dapat menerima segala sesuatu dengan mudah maka hal tersebut akan terbawa sampai anak tersebut dewasa kelak.

Perlu di ketahui bahwa untuk memiliki sikap sabar itu tidaklah mudah. sebagai seorang guru kita di tuntut untuk ekstra sabar dalam menghadapi tingkah anak-anak yang belum mengerti mana yang baik dan buruk untuk dirinya sendiri,kita juga harus memiliki sikap lemah lembut ,sikap tersebut tidak bisa di pisahkan dengan sikap sabar.kedua sikap tersebut saling berhubungan satu sama lainnya.

Pada anak usia dini,anak tidak dapat menerima segala sesuatu dengan kekerasan,ketika memerintahkan seorang anak kita tidak boleh membentak anak tersebut begitu pula ketika anak tersebut bisa di kategorikan anak yang kurang baik .tugas kita sebagai guru dalam menghadapi kenakalan anak tersebut yakni dengan besikap lemah lembut dan bersabar,kita lakukan pendekatan secara halus dan memberikan pengertian pada anak tersebut.

Terkadang ada anggapan salah,bahwa seorang yang sabar itu ialah orang yang tidak bisa tegas dalam memutuskan suatu perkara.hal ini perlu kita luruskan bahwa seorang yang sabar bukanlah orang yang tidak tegas.seperti contoh ketika anak didik kita ramai dan kita sudah memperingati beberapa kali namun anak tersebut tetap ramai maka tindakan yang dapat kita lakukan yakni dengan memanggil anak tersebut ke depan kelas dan megajak anak tersebut untuk ikut serta dalam memberikan materi untuk teman-temannya seperti membaca cerita atau bernyanyi bersama.hal sederhana ini juga dapat kita praktekan di dalam kelas.

Sikap yang kedua yaitu sikap jujur.sejak dini kita harus membiasakan anak didik kita untuk memiliki siap jujur.sikap ini sangatlah penting bagi kehidupan anak kita kedepannya.hal sederhana yang dapat kita lakukan yaitu ketika ada anak yang kehilangan sesuatu seperti buku gambar contohnya maka kita harus bertanya kepada seluruh anak apakah ada yang mengetahui tersebut ketika ada anak yang ketahuan mengambil atau menyembunyikannya maka kita harus memberi tau bahwa hal tersebut tidak boleh,kita harus jujur dan tidak boleh berbohong.

Jadi,sebagai idola anak-anak kita harus memberikan suatu teladan yang baik.dan juga bisa pengaruh baik juga bagi perkembangan anak kedepannya.

Sebagai guru adalah
Panutan
Contoh
Suritauladan
Memberikan inspiratif
Memberikan motivasi
Memberikan semangat
Untuk siswanya….