Oleh : Abas, M.Pd,.M.Si
Pembina yayasan Harum (harapan umat)
Mengajar pada hakekatnya adalah suatu
perbutan yang memerlukan tanggungjawab moral
yang cukup berat. Mengajar juga merupakan suatu
kemampuan yang harus di miliki oleh para pendidik
dan ilmu yang dipelajari yakni untuk menambah
kemampuan dalam mengajar yang tentunya
kemampuan tersebut digunakan untuk menghadapi
anak didik mereka semua memiliki karakter yang
beranekaragam serta kemampuan dan keinginan
yang pastinya berbeda beda. Kegiatan belajar dan
mengajar adalah suatu kondisi dengan sengaja
diciptakan .
Dalam belajar ada anak didik yang cepat
mencerna bahan. Ada anak didik yang sedang
dalam mencerna bahan. Dan ada pula anak didik
yang lamban mencerna bahan yang di berikan oleh
guru . Ketiga tipe belajar anak dididk ini
menghendaki agar guru mengatur strategi
pengajarannya sesuai dengan gaya gaya belajar
anak didik. Dalam situasi kondisi yang sangat sulit
dan sangat berbahaya dalam menghadapi pandemik
penyebaran virus covid 19 sangat tepat seorang
guru memilih dan menetapkan prosedur, metode
dan teknik belajar mengajar Yang di anggap paling
tepat dan efektif sehingga dapat di jadikan
pegangan oleh guru dalam melaksankan kegiatan
mengajarnya.
Sehingga pelaksanaan kegiatan
mengajar guru dapat mencapai sasaran dan tujuan
yang hendak di capainya. Hampir kurang tiga bulan
lamanya di tahun 2020 ini proses pembelajaran di
laksanakan di rumah masing masing dengan sistem
daring online yang dilakukan oleh guru dan siswa di
rumah karena masih tanggap darurat wabah virus
covid 19 melanda Indonesia . Guru berusaha dan
berupaya untuk memberikan materi pembelajaran
dengan sistem daring. Banyak kendala kendala yang
dihadapi oleh guru dan siswa atau orang tua dalam
melaksanakan daring ini diantaranya fasilitas alat
komunikasi yang belum android, cara
menggunakannya, paketan data dan lain lain.
Walaupun dalam situasi apapun proses
pembelajaran harus di laksanakan untuk mencapai
tujuan , oleh karena itu seorang guru harus dapat
menerapkan model model pembelajaran yang yang
kita kenal Blended Learning. Apa model
pembelajaran Blended Learning ?.
Pembelajaran Blended Learning adalah
Strategi pembelajaran yang mengintegrasikan
pembelajaran tradisional tatap muka dan
pembelajaran jarak jauh atau daring yang
menggunakan sumber belajar online . Pelaksanaan
starategi ini menggunakan sumber belajar online,
terutama yang berbasis web, blog, tanpa
meninggalkan kegiatan tatap muka [ Elliot 2002].
Menurut Colis dan Moonen 2001 bahwa
Blended Learning adalah campuran dari
pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online
, sehingga memungkinkan pembelajaran tidak
hanya terjadi di kelas saja namun juga dapat
dilakukan di luar kelas.
Ini menunjukan bahwa blended learning merupakan
pendekatan yang fleksibel untuk merancang
program yang mendukung dan tidak tergantung
waktu dan tempat untuk belajar. Pembelajaran ini
menawarkan beberapa kemudahan karena
pembelajaran online tidak sepenuhnya
menghilangkan pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran dengan blended learning ini akan
lebih bermakna karena didukung oleh keragaman
sumber belajar yang dapat diperoleh melalui
internet. Strategi Pembelajaran blended learning di
terapkan atas asumsi bahwa tidak ada kelebihan
mutlak dari metode tatap muka langsung maupun
belajar online karena masing masing tentu memiliki
kekurangan dan kelebihan.
Selama ini metode tatap muka masih menjadi
cara terbaik untuk kegiatan pembelajaran (
Damayanti Kusuma Dewi, 2008). Kelebihan
utamanya adalah kuatnya interaksi antara guru dan
peserta dididk yang dapat menghadirkan lingkungan
ideal untuk belajar. Kelemahannnya adalah tidak
setiap individu memiliki gaya dan kecepatan serta
kebutuhan belajar yang sama. Sementara itu,
pembelajaran secara online memiliki kelebihan
dalam kekayaan sumber belajar yang diberikan , di
mana guru dan peserta didik dapat mencapai
sumber sumber belajar yang sangat luas.
Pembelajaran ini juga memiliki kelemahan yaitu
tidak adanya interaksi lansung antara guru dan
siswa.
Strategi pembelajran Blendeg Learning
diterapkan guru karena tidak semua peserta didik
tidak mampu mengikuti pembelajaran secara
online. Beberapa guru menerapkan strategi blended
learning untuk mengurangi kegiatan tatap muka
dan mengalihkannya pada pembelajaran online
apabila dalam pembelajaran banyak siswa tidak
hadir pada metode tatap muka.
Masing masing siswa mempunyai gaya dan
kecepatan belajar yang berbeda beda. Dalam
kegiatan pembelajaran tatap muka , ada siswsa
yang cepat dalam menyerap materi, adapula yang
membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan
dengan yang lain. Peserta didik yang yang
membutuhkan waktu lama dalam menyerap materi
dapat mempelajari kembali dengan mengakses
secara online. Strategi Pembelajaran Blended
Learning mengkombinasikan secara arif, relevan,
dan tepat antara potensdi face to face dengan
potensi teknologi informasi dan komunikasi.
Terdapat beberapa bentuk kontinum Strategi
pembelajaran Blended Learning , diantaranya
adalah pertama, kebanyakan online penuh, tetapi
ada bebrapa hari tertentu dilakukan secara tatap
muka di kelas atau di laboratorium computer.
Kedua, kebanyakan online penuh , tetapi siswa
tetap belajar secara tatap muka dalam kelas atau
laboratorium computer setiap hari. Ketiga,
kebanyakan belajar tatap muka di kelas atau di
laboratorium computer, tetapi siswa di
persyaratkan siswa mengikuti aktifitas online
tertentu sebagai pengayaan atau tambahan. Untuk
dapat menyeimbangkan antara pembelajaran tatap
muka dan online guru dapat menerapkannya secara
merata. Misalnya dalam satu minggu ada dua
pertemuan, pertemuan pertama guru dapat
menenerapkan pembelajaran tatap muka dan
pertemuan bderikutnya guru dapat menerapkan
pembelajran online atau sebaliknya.