Oleh : Abas,M.Pd,.M.Si
Pembina yayasan Harum (harapan umat)
Betapa bahagianya menjadi seorang guru yang
tampil penuh kharisma di hadapan siswanya. Sosok
guru yang selalu dirindukan kedatangannya ,
diamnya disegani, tutur bahasanya ditatati dan
kepergiannya di tangisi.
Pemerintah pusat dan daerah berupaya untuk
meningkatkan kualitas guru dengan berbagai
kegiatan pelatihan,seminar, diklat, lokakarya ,
workshop bahkan melalui pendidikan formal
Dengan menyekolahkan guru kepada pendidikan
tinggi . Hal ini membuktikan bahwa guru
mempunyai peranan besar dalam proses
pendidikan di Indonesia.
Dalam menjalankan tugasnya seorang guru harus
profesional artinya mempunyai tanggungjawab dan
mempunyai kecintaan dan semangat yang terus
menerus pada bidang pendidikan. Dengan kata lain
guru harus selalu ada keinginan untuk membuat
siswa belajar dengan senang dan mencapai
keberhasilan sehingga para guru harus
mengembangkan potensi akademiknya dan
kompetensi yang berkelanjutan.
Seorang guru yang mengajar dengan hatinya,
membimbing dengan hati nuraninya dan
keikhlasannya dan menyampaikan materi dengan
kebenaran dan rasa kasih sayang hasilnya akan
berbeda dengan mengajar karena hanya berorintasi
tugas semata dan hanya mengejar gaji berapa besar
yang akan diterima perbulan.
Guru yang mengajar dengan hati jauh sekali
perbedaanya dengan guru yang asal mengajar saja.
Perbedaan itu sangat Nampak sekali indikator
indikator dengan guru yang mengajar dengan hati
sebagai berikut :
1.Guru mengajar dengan hati memberikan
suritauladan yang baik kepada anak didiknya
dengan memberikan sikap tingkah laku yang
baikserta ucapan yang baik . Hal ini merupakan
strategi yang ampuh dari sekedar guru
mengajar di depan kelas.
2.Guru mengajar dengan hati selalu mengevaluasi
hasil mengajarnya, apakah sudah benar atau
belum materi yang di sampaikan kepada
peserta didik. Sehingga tidak selalu
menyalahkan peserta didik dan mnyalahkan nya
apabila peserta didik mengalami kegagaln
dalam ujian.
3.Guru yang mengajar dengan hati mempunyai
jurus ampuh menguasai pengelolaan kelas
dengan baik dan menyenangkan tidak
membosankan peserta didik.
4.. Guru yang mengajar dengan hati pasti
mempunyai persiapan periapan yang matang
sehingga menuju kelas yang kreatif, inovatif dan
menyenangkan.
5.Guru yang mengajar dengan hati mengikuti hal
hal positif kepada seniornya yang telah banyak
makan asam garam dalam pembelajharan,
saling shering satu sama lain.
6.Guru yang mengajar dengan hati tidak mudah
patah semangat oleh permasalahan yang di
hadapi , baik dari yayasan, kepsek bahkan dari
orang tua wali murid bahkan terzolimi, ia tetap
mengajar demi peserta didiknya.
7.Guru yang mengajar dengan hati selalu ingin
tahu segala hal yang baru , mengetahui
pengetahuan IT , mengetahui metode yang
sesuai dengan materi, mengetahui
perkembangan pendidikan.
Guru dengan tujuh kategori di atas tidaklah
sulit ditemukan disekitar kita. Kalau kita benar
benar menjadi guru yang di senangi dan di rindukan
serta aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas
oleh anak anak kita. Kita harus bertindak sebagai
orang tua yang selalu memberikan bimbingan ,
arahan dan contoh yang baik.
Panggilan hati dan keteladanan seorang guru sangat
penting, karena mengajar bukan hanya persoalan
teknis dan profesi , akan tetapi sentuhan manusia.
Metode memang penting dari pada materi , tetapi
jiwa seorang guru jauh lebih penting dari metode
dan materi , sehingga ia di tuntut untuk
menggunakan IQ,EO, SQ mulailah dengan hati.
Mendidiklah dengan nhati, agar perintah dipandang
sebagai pelita, ajaran adalah cahaya yang menuntun
pada kehidupan.