SIT CORDOVA

Menghormati Guru Kunci Keberkahan Ilmu

Menghormati Guru Kunci Keberkahan Ilmu

ada satu istilah yang sering kita dengar yaitu “keberkahan”. Kata “berkah” berasal dari bahasa Arab “barakah” yang maknanya menurut Imam al-Ghazālī, ziyādah al-khair yakni bertambahnya nilai kebaikan. Ilmu yang berkah adalah ilmu yang memberikan nilai kemanfaatan dan kebaikan di dalamnya. Salah satu tandanya adalah ilmu tersebut diamalkan dan bermanfaat untuk dirinya dan orang lain serta mendatangkan kebaikan.

Oleh karena pentingnya keberkahan ilmu tersebut Imam al-Ghāzalī dalam kitabnya Ayyuhā al- Walad menasehatkan untuk para penuntut ilmu, “meskipun engkau menuntut ilmu serratus tahun, dan mengumpulkan (menghafalkan) seribu kitab engkau tidak akan bersiap sedia mendapatkan rahmat Allah kecuali dengan mengamalkannya. Sebagaimana firman Allah dalam al-Quran (QS. al-Najm: 39, al-Kahf: 110 dan 107-108, al-Taubah: 82, al-Furqān: 70) ”.

            Keberkahan ilmu harus dimulai dengan niat yang lurus dan benar. Demikian pesan Imam Az-Zarnūji (1981: 32) dalam kitab Ta’līm al-Mutallim Tharīq al-Ta’allum. Beliau mengatakan, selayaknya seorang penuntut ilmu meniatkannya untuk mencari keridhaan Allah SWT, mencari kehidupan akhirat, menghilangkan kebodohan dari dirinya sendiri dan orang-orang bodoh, menghidupkan agama dan melanggengkan Islam. Sebab kelanggengan Islam itu harus dengan ilmu, dan tidak sah kezuhudan dan ketakwaan yang didasari atas kebodohan.

            Az-Zarnūji menambahkan bahwa dalam menuntut ilmu hendaknya juga diniatkan sebagai bentuk rasa syukur atas kenikmatan akal dan sehatnya badan. Dan tidak dibenarkan meniatkannya untuk mencari kedudukan di hadapan manusia, mencari harta duniawi, atau kemuliaan di sisi penguasa dan lainnya.

             Selain niat, kebeberkahan ilmu ditentukan oleh sikap penuntut ilmu dan orang tuanya terhadap ilmu dan orang yang mengajarkan ilmu tersebut yaitu guru. Az-Zarnuji mengatakan:

اعلم أن طالب العلم لا ينال العلم ولا ينتفع به إلا بتعظيم العلم وأهله وتعظيم الأستاذ وتوقيره

“Ketahuilah, Seorang murid tidak akan memperoleh ilmu dan tidak akan dapat ilmu yang bermanfaat, kecuali ia mau mengagungkan ilmu, ahli ilmu, dan menghormati keagungan guru.”.

            Islam menempatkan posisi seorang ahli ilmu pada posisi yang mulia. Di dalam al-Quran secara tegas dijelaskan bahwa tidaklah sama antara orang yang berilmu dengan orang tidak berilmu (QS. Al-Zumar: 9). Demikian halnya juga Allah mengangkat derajat mereka (orang beriman dan berilmu) beberapa derajat (QS. al-Hujurāt: 11).

            Dalam tradisi keilmuan Islam, penghormatan (ta’dzīm) terhadap ustadz/guru benar-benar telah dipraktikkan. Dan ini menjadi kunci kejayaan peradaban Islam. Hal ini bisa kita lihat dari contoh-contoh yang telah ditunjukkan oleh orang-orang mulia. Misalnya, Sahabat Ali bin Abi Thalib, yang oleh Rasulullah SAW disebutkan sebagai “bab al ‘ilmi” atau pintu ilmu. Beliau mengatakan:

أنا عبد من علمني حرفا واحدا، إن شاء باع وإن شاء استرق

“Saya menjadi hamba sahaya orang yang telah mengajariku satu huruf. Terserah padanya, saya mau dijual, di merdekakan ataupun tetap menjadi hambanya.”

Demikian pula dengan orang tua yang seharusnya memberikan penghormatan tinggi kepada para guru anak-anaknya.  Di masa keemasan Islam,  para orang tua sangat antusias menyekolahkan anak-anak mereka kepada para guru (ulama’). Mereka memberikan dukungan penuh disertai kepercayaan dan penghormatan tinggi kepada guru anak-anak mereka.

Suatu ketika Sulaiman bin Abdul Malik bersama pengawal dan anak-anaknya mendatangi Atha’ bin Abi Rabah untuk bertanya dan belajar sesuatu yang belum diketahui jawabannya. Walau ulama dan guru ini fisiknya tak menarik dan miskin, tapi dia menjadi tinggi derajatnya karena ilmu yang dimiliki dan diajarkannya. Di hadapan anak-anaknya ia memberi nasihat, “Wahai anak-anakku! bertawalah kepada Allah, dalamilah ilmu agama, demi Allah belum pernah aku mengalami posisi serendah ini, melainkan di hadapan hamba ini (Atha’) (Al-Qarny, Rūh wa Rayhān: 296).

Penghormatan terhadap seorang guru juga telah dicontohkan oleh Harun Ar Rasyid. Khalifah yang dikenal sebagai pemimpin yang sangat perhatian terhadap pendidikan anaknya. Dikisahkan, suatu saat beliau mengirim salah satu putranya kepada Imam al-Ashmā’ī, salah satu imam dalam ilmu nahwu untuk belajar ilmu dan adab. Ketika mengunjungi putranya, Khalifah menyaksikan al-Ashmā’ī sedang berwudhu dan membasuh kaki beliau sedangkan putranya menuangkan air ke kaki sang guru. Melihat hal itu, Khalifah pun tidak menerima dan mengatakan kepada Imam al-Ashmā’ī,”Sesungguhnya aku mengirim putraku pedamu agar engkau mengajarkan adab kepadanya. Kenapa engkau tidak memerintahkannya untuk menuangkan air dengan salah satu tangannya sedangkan tangan lainnya membersihkan kakimu?.”.

            Ini menunjukkan betapa terhormatnya guru atau orang yang berilmu. Sampai-sampai sekelas khalifah atau kepala negara masa itu harus mendatanginya untuk mendapatkan ilmu serta menasihati anak-anaknya untuk belajar dan menghormati guru. Sebagai orangtua, Harun Ar-Rasyid mempercayakan pendidikan anaknya kepada guru. Biaya yang dikeluarkan oleh beliau juga tak sedikit untuk memuliakan guru. Terlebih, guru juga diberi wewenang untuk mendidik anaknya sebagaimana anak-anak lain, tanpa harus sungkan karena mendidik anak khalifah.

             Contoh lain penghormatan kepada guru adalah apa yang dilakukan Sultan Muhammad Al-Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel. Sang Sultan sangat mencitai dan menghormati gurunya Syeikh Aaq Syamsuddin dengan kecintaan yang tinggi. Sang guru mempunyai kedudukan yang khusus dan istimewa di hati Sultan.

            As-Shalābī (2006: 117) menyebutkan dalam kitabnya, Fātih al-Qasthinthīniyah, al-Sulthān Muhammad al-Fātih, suatu ketika, gurunya Syeikh Āq Syamsuddin masuk ke istana. Saat itu Muhammad al-Fatih sedang bermusyawarah dengan para pembesarnya. Melihat kedatangan gurunya, al-Fatih bangun dan menyambut gurunya dengan penuh hormat. Kemudian beliau berkata kepada perdana menteri Utsmaniyah, Mahmud Pasya, “perasaan hormatku kepada Syeikh Āq Syamsuddin sangat mendalam. Apabila orang-orang lain berada di sisiku tangan mereka akan bergetar. Sebaliknya apabila aku melihatnya (Syeikh Āq Syamsuddin) tangan aku yang bergetar.

            Ini adalah sunnatullah tidak ada keberhasilan orang-orang besar dalam sejarah peradaban Islam kecuali di sampingnya ada seorang guru yang hebat yang ditempatkan pada posisi yang mulia.

Syeikh Bakr Abu Zaid Hafidzahullah memberikan nasehat kepada para penuntut ilmu dalam kitabnya, Hilyah Thālib al-‘Ilmi, pada dasarnya mengambil ilmu pertama kali bukanlah dari buku, tetapi harus dari guru yang engkau percayai memiliki kunci-kunci pembuka ilmu, agar engkau terbebas dari bahaya dan ketergelinciran. Oleh karena itu engkau harus menjaga kehormatan gurumu, karena itu adalah tanda keberhasilan, kemenangan, pencapaian ilmu, dan kesuksesan. Hendaknya gurumu menjadi sosok yang engkau hormati, engkau muliakan, engkau hargai, dan engkau perlakukan dengan santun.

            Di antara salah satu bentuk penghormatan kepada guru adalah jika terlihat kesalahan dari gurumu atau kekeliruan, janganlah engkau menganggapnya jatuh harga dirinya dalam pandanganmu, karena yang seperti itu akan menjadi sebab terhalanginya dirimu dari mendapat ilmunya. Siapakah yang bisa terbebas secara total dari kesalahan?. (Abu Zaid, 2002: 36)

Sumber : https://tazkiaiibs.sch.id/home/show_post/menghormati-guru-kunci-keberkahan-ilmu

Kenali Bakat Anak di Tengah Pandemi

Kenali Bakat Anak di Tengah Pandemi

“BAKAT itu seperti tunas, perlu disirami, diberi pupuk, dan dijaga agar menjadi pohon yang besar dan kuat. Jadikan anda dan rumah sebagai tempat yang subur untuk mengembangkan bakat anak dengan pendekatan praktis dan manusiwi”.

Itu merupakan dua kalimat Munif Chatib (konsultan pendidikan) dalam bukunya yang berjudul Orang Tuanya Manusia (2015), menyimpulkan bahwa untuk mengembangkan bakat anak membutuhkan dukungan dari lingkungan. Ada hubungan erat antara bakat dan cita-cita. Pada 2019, dikutip dari CNBC, perusahaan produksi mainan Lego, melakukan survei kepada 3.000 anak berusia antara 8-12 tahun dari AS dan Tiongkok. Survei juga melibatkan 326 orang tua yang memiliki anak berusia antara 5-12 tahun. Hampir sepertiga dari anak-anak dalam survei mengatakan mereka ingin menjadi YouTuber ketika tumbuh dewasa.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat cita-cita ‘baru’ dan tidak menutup kemungkinan juga hal tersebut terdapat di Indonesia. Namun, kebanyakan orang tua di Indonesia mengarahkan cita-cita sesuai dengan keinginannya atau profesi yang saat ini digeluti orang tua. Padahal, belum tentu sang anak juga memiliki keinginan yang sama. Hal ini tanda disadari dapat membunuh bakat anak.

Pada akhir 2015, murid kami mendapatkan surat dari Kemendikbud yang berisi pemberitahuan sebagai finalis lomba. Ia berhasil masuk sepuluh besar lomba menulis cerpen (LMC) nasional yang diikuti ribuan siswa SMP di Indonesia, dan diundang mengikuti grand final di Bogor, Jawa Barat. Kesan bahagia tentu mendominasi, tapi kesan tak menyangka yang waktu itu saya rasakan pertama kali.

Prestasi tersebut begitu mengesankan, lantaran murid kami tersebut sebelumnya tidak memiliki jejak prestasi sama sekali. Sebelumnya, kami hanya mendapati bahwa ia hobi membaca dan menulis. Menyadari hal tersebut, ia kami arahkan untuk mengikuti kelas menulis. Pertama kali ia mengikuti lomba dan hasilnya di luar dugaan.

Pada 2016, saya menjadi ketua festival bahasa tingkat SD/sederajat se Jawa-Bali. Kompetisi tersebut bertujuan untuk menggali bakat anak terutama dari aspek public speaking bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab (ada lima cabang lomba). Dari kompetisi yang diikuti oleh ratusan peserta tersebut munculah 15 nama-nama juara.

Saya sempat berbincang-bincang dengan beberapa guru pendamping siswa-siswa peraih juara tersebut. Dari situ terungkaplah fakta bahwa ada siswa yang memang sudah kesekian kali meraih tangga juara pada kompetisi yang sama. Namun, ada pula siswa yang baru pertama mengukirkan namanya. Saat itu, saya simpulkan bahwa siswa yang kerap menjadi juara merupakan siswa yang sudah menemukan bakatnya dan terus diasah. Sedangkan yang baru mendapatkan juara merupakan awal penemuan bakatnya.

Mengenali bakat anak

Dalam bukunya, Munif Chatib menjelaskan bahwa awalmya rasa ingin tahu anak membuatnya melakukan aktivitas yang diulang-ulang. Dari aktivitas itulah akan muncul rasa suka. Rasa suka itulah yang dapat diartikan sebagai ‘kemungkinan bakat’, sebab tidak semua aktivitas yang disukai anak adalah bakatnya. Mungkin dia hanya mengikuti temannya, lalu hanya dalam beberapa saat dia meninggalkan aktivitas tersebut.

Ada beberapa hal yang dapat dijadikan tanda bahwa anak memiliki bakat pada bidang tertentu, yaitu bakat itu fast learner, bakat terus mencari jalan keluar, bakat menghasilkan karya. Pertama, bakat itu fast learner, disebut demikian, ketika seorang anak yang memiliki bakat akan belajar sesuatu dengan cepat. Hal tersebut bisa dilihat dari kisah Joey Alexander yang berhasil meraih penghargaan di Grammy Award pada Februari 2016. Pianis muda yang saat itu masih berusia 12 tahun mendapat keahlian bermain piano secara otodidak pada umur 6 tahun. Bakatnya bermain musik menurun dari kedua orang tuanya dan terus diasah di lingkungan yang mendukung.

Kedua, bakat terus mencari jalan keluar. Ketika seorang anak menyukai suatu aktivitas tapi memiliki kendala, ia akan mencari pemecahan terhadap masalah tersebut. Semisal, seperti yang saya contohkan pada awal tulisan ini. Walaupun di sekolah boarding/asrama yang di situ banyak sekali kegiatan setiap harinya, tapi murid kami yang menjadi salah satu juara LMC tersebut selalu berhasil memanfaatkan waktunya untuk membaca dan menulis.

Ketiga, bakat menghasilkan karya. Salah seorang murid saya sering sekali menggambar di bukunya. Mengetahui hal tersebut, kami membimbingnya untuk mengembangkan bakatnya dan mengikutsertakan pada lomba kaligrafi. Pada kesempatan pertama memang ia belum juara. Akan tetapi, pada kesempatan selanjutnya, ia berhasil menjadi juara.

Di tengah pendemi saat ini mengakibatkan pembelajaran beralih ke daring. Alhasil, waktu anak 24 jam berada di rumah bersama orang tua. Ini merupakan kesempatan emas. Mari perhatikan apa yang dilakukan anak-anak kita selama di rumah. Aktivitas apa yang tetap mereka lakukan meskipun keadaannya tidak mendukung.

Kenali bakat anak-anak kita sejak dini. Perhatikan secara menyeluruh minat apa yang mereka sering geluti. Perlu kita pahamkan pada diri kita masing-masing bahwa setiap anak memiliki bakat dan mereka merupakan juara. Dukungan orang tualah yang menuntun mereka menuju gerbang kesuksesan. Mari bantu mereka membuka gerbang itu.

Sumber : https://mediaindonesia.com/opini/369990/kenali-bakat-anak-di-tengah-pandemi

Hari Jumat adalah hari dan waktu yang mustajab untuk berdoa

Hari Jumat adalah hari dan waktu yang mustajab untuk berdoa

Amalan sunah di hari Jumat

1. Membaca surah Al Kahfi.

Rasullulah menganjurkan umatnya untuk membaca surah Al-Kahfi di hari Jumat atau pada malam Jumat. Dalam surah Al-Kahfi terdapat 110 ayat dan merupakan surah ke-18 dari 114 surah dalam Alquran. Dianjurkan bahwa sebaiknya surat Al-Kahfi dibaca saat terbenamnya matahari di hari Kamis hingga terbenamnya matahari di hari selanjutnya, yaitu hari Jumat.

Rasulullah SAW bersabda:

Barang siapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jumat, maka Allah memberinya sinar cahaya di antara dua Jumat.

2. Perbanyak zikir.

Dengan berzikir, seorang muslim akan senantiasa mengingat kekuasaan Allah. Dalam Alquran surah Al-Jumu’ah ayat 9, Allah berfirman:

Amalan Jumat © 2020 brilio.net 

View Image

Yaa ayyuhallaziina aamanuu izaa nudiya lis-salaati miy yaumil-jumu’ati fas’au ilaa zikrillaahi wa zarul baii’, zaalikum khairul lakum ing kuntum ta’lamun

Artinya:

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

3. Membaca salawat.

Selain memperbanyak zikir, Rasulullah juga menganjurkan bagi umat Islam untuk membaca salawat pada hari Jumat. Zikir dan salawat juga bisa membantu dalam kesulitan di dunia maupun akhirat.

4. Perbanyak doa.

Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah menyebut hari Jumat kemudian berkata:

Di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan. Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa sedikit waktu yang dimaksud adalah detik terakhir pada hari Jumat, tepatnya ketika mejelang maghrib, saat matahari akan terbenam di hari Jumat.

5. Mandi Jumat.

Terdapat sunah mandi Jumat yang sebaiknya dilaksanakan oleh seorang muslim. Mandi ini tentu berbeda dengan mandi pada hari biasanya karena dilakukan dengan niat mandi Jumat.

Rasulullah bersabda:

Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang telah baligh.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Membersihkan diri dan menggunakan wewangian.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu shalat sesuai dengan kemampuan dirinya, dan ketika imam memulai khutbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jum’at ini sampai Jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Memakai pakaian terbaik.

Setelah mandi, membersihkan diri serta menggunakan wewangian pada tubuh, pada hari Jumat seorang muslim dianjurkan untuk memakai pakaian terbaik. Pakaian terbaik ini bukan berarti harus pakaian dengan harga yang mahal, namun pakaian yang sesuai digunakan untuk beribadah.

Rasulullah bersabda:

Wajib bagi kalian membeli 2 buah pakaian untuk shalat Jum’at, kecuali pakaian untuk bekerja.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al Albani)

8. Menyegerakan berangkat ke masjid.

Bagi seorang muslim laki-laki, pada hari Jumat diwajibkan untuk melaksanakan salat Jumat di masjid. Untuk melaksanakan salat Jumat, seorang muslim sebaiknya menyegerakan untuk berangkat ke masjid dalam artian berangkat lebih awal untuk melaksanakan salat Jumat dan jangan sampai terlambat.

Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah shalat Jumat.” (HR. Bukhari)

9. Memperbanyak salat sunah sebelum khatib naik mimbar.

Barangsiapa yang mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khutbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam, maka akan diampuni dosanya mulai Jumat tersebut sampai Jumat berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)

10. Salat sunah setelah salat Jumat.

Setelah salat Jumat selesai, seorang muslim laki-laki dianjurkan untuk mengerjakan salat sunah setelah salat Jumat. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda:

Apabila kalian telah selesai mengerjakan shalat Jumat, maka shalatlah 4 rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka shalatlah 2 rakaat di masjid dan 2 rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

11. Membaca surah As-Sajadah dan surah Al-Insan.

Rasulullah biasa membaca surat tertentu pada hari Jumat. Di antaranya As-Sajadah dan surah Al-Insan. Jadi sebaiknya, sebagai seorang muslim yang baik juga harus meniru kebiasaan Beliau.

Dari Aisyah radhiyyallahu’anha, ia berkata bahwa:

Rasulullah biasa membaca pada sholat subuh pada hari Jumat ‘Alam Tanzil’ (surat As Sajadah) pada rokaat pertama dan ‘Hal ataa’alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro’ (surat Al Insan) pada rokaat kedua.” (HR. Muslim)

12. Melaksanakan salat Dhuha.

Dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu, ia mendengar Rasulullah bersabda:

Pada pagi hari, setiap ruang tulang salah seorang di antara kalian itu ada sedekahnya. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan kepada kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah dan yang mencukupkan dari semua itu adalah dua rokaat sholat dhuha.” (HR. Muslim)

13. Salat sunah qabliyah dan bakdiyah.

Salat qabliyah dzuhur adalah salat sunah yang dikerjakan sebanyak 2 sampai 4 rakaat sebelum saat dzuhur. Sedangkan salat bakdiyah dzuhur adalah salat sunah yang dilakukan setelah salat dzuhur. Hal ini bisa dikerjakan oleh seorang muslim perempuan yang tidak mengerjakan salat Jumat seperti muslim laki-laki.

14. Perbanyak sedekah.

Sedekah dapat dilakukan pada hari apa saja, namun sedekah di hari Jumat sangat dianjurkan oleh Rasulullah.

15. Memotong kuku dan mencukur rambut.

Di hari Jumat, Rasulullah mensunahkan untuk membersihkan anggota tubuh seperti memotong kuku dan mencukur rambut. Imam Nawawi rahimahullah mengatakan:

Imam Syafi’i dan para ulama mahzab Syafi’iyah rahimahullah menegaskan dianjurkannya memotong kuku dan mencukur rambut-rambut pada tubuh (kumis dan bulu kemaluan) pada hari Jumat.” (Al-Majmu’Syarh Al-Muhadzdzab, 1:287)

 

Sumber : https://www.brilio.net/wow/15-amalan-sunah-di-hari-jumat-yang-dianjurkan-rasulullah-200724p.html

Pendidikan Untuk Masa Depan

Pendidikan Untuk Masa Depan

Pendidikan merupakan salah satu upaya kita untuk menanggulangi kebodohan dan kemiskinan yang terjadi di Negara kita yaitu Indonesia. Yang mana kita ketahui bersama, bawasannya dengan seseorang mengenyam bangku sekolah maka, orang tersebut telah mengetahui berbagai hal yang ada di dunia ini.
Sebenarnya pendidikan itu dapat kita perolah dimana saja dan kapan saja. Oleh karenaitu, kita sebagai manusia hendaknya mau menyadari hal tersebut. Pendidikan sangat berdampak besar bagi pengaruh perkembangan masa depan. Tidak hanya untuk diri sendiri, bahkan dapat pula berpengaruh bagi bangsa dan Negara Repubik Indonesia.Pendidikan itu ada bersifat formal , non formal dan informal. adapun contohnya bersifat formal yaitu : SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi . dan pendidikan non formal Yaitu dengan cara mengikuti kursus atau bimbingan belajar dan lain sebaginya.
Bagaimanapun cara kita menempuh pendidikan tersebut, asal kita mau serius dalam menjalaninya maka, sangat berdampak besar bagi masa depan diri sendiri maupun orang lain. Sehingga dengan pendidikan orang akan mampu untuk menata masa depanya dengan bijaksana, dan dapat berfikir lebih kritis dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi didalam kehidupannya. dengan kita mengerti tentang pendidikan, maka kita akan mampu untuk membantu pemerintah untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan sehingga tidak banyak pengangguran yang ada di Indonesia. begitu banyak hal penting yang didapat dari kita mengetahui makna pentingnya pendidikan tersebut. Oleh karena itu, hendaknya kita mulai menyadari betapa pentingnya pendidikan tersebut bagi kelangsungan masa depan kita. dan kita sebagai manusia terpelajar hendaknya mau memahami betul hal tersebut. adapun pengertian , fungsi,dan macam – macam pendidikan itu sendiri.
Sumber : https://dispendik.mojokertokab.go.id/artikel-pentingnya-pendidikan-bagi-masa-depan/
Tips membantu anak untuk belajar melalui metode pembelajaran jarak jauh Untuk Orang Tua

Tips membantu anak untuk belajar melalui metode pembelajaran jarak jauh Untuk Orang Tua

1. Ciptakan ruang belajar yang nyaman untuk anak

Layaknya orang dewasa yang bekerja dari rumah, anak-anak pun membutuhkan tempat yang nyaman dan tenang agar ia bisa belajar dengan optimal. Jika selama ini Anda belum terlalu memerhatikan ruangan belajar Si Kecil, maka dari sekarang ruangan tersebut patut untuk mulai disiapkan.Ruang belajar akan digunakan berjam-jam hampir setiap hari untuk belajar jarak jauh. Jika memungkinkan, pilihlah space yang berbeda dengan ruang lain yang rentan membuat anak terganggu. Jangan lupa untuk turut memerhatikan aspek pencahayaan yang masuk ke kamar belajar anak.

2. Perhatikan aspek fisik anak saat belajar

Salah satu metode yang penting diajarkan pada anak yang akan lebih sering menatap laptop adalah metode 20-20-20. Dalam metode ini, orangtua membuat alarm tiap 20 menit dan ajak anak untuk melihat benda sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter selama 20 detik.Karena mustahil untuk mengukur benda sejauh 6 meter, Anda bisa mengajak anak untuk melepaskan pandangannya kei jendela atau depan rumah. Metode 20-20-20 akan membantu mata menjadi kembali rileks serta menghindarkan Anda dan Si Kecil dari gangguan mata lelah dan mata kering.Tak lupa, perhatikan posisi duduk anak serta ajak ia sesekali untuk bergerak untuk mencegah gaya hidup sedentari.

3. Identifikasi yang dibutuhkan anak untuk belajar

Tak dipungkiri, metode pembelajaran dari rumah akibat pandemi corona juga akan membuat Si Kecil membutuhkan penyesuaian. Selalu tanyakan pada anak hal-hal yang ia butuhkan agar pengalaman belajarnya tetap maksimal, termasuk penggunaan alat digital.Anda mungkin juga bisa memerhatikan materi belajar Si Kecil agar pengalaman belajarnya tak sepenuhnya berubah. Misalnya, apabila gurunya di sekolah memberikan materi dalam format digital, Anda bisa mencetaknya agar ia tetap seolah-olah membaca buku – plus mengurangi penggunaan laptop yang berlebihan.

4. Atur waktu Si Kecil layaknya hari-hari normal

Metode pembelajaran dari rumah mungkin akan berisiko membuat jadwal anak-anak sedikit berubah, seperti waktu bangun lebih mundur dari biasanya. Mengingat metode jarak jauh akan diterapkan permanen, orangtua bisa mengajak anak untuk kembali menjalani jadwal yang sama seperti hari-hari sebelum pandemi Covid-19.Jadwal pokok tersebut termasuk jam tidur, jam makan, jam mandi, hingga jam bangun Si Kecil. Membiarkan jam aktivitasnya berantakan akan membuat proses belajarnya menjadi terganggu. Misalnya, saat ia terlambat tidur, ia juga akan berisiko terlambat bangun, yang kemudian berefek pada jam ‘sekolah dari rumah’-nya.

5. Persiapkan diri untuk pertanyaan ajaib anak

Pandemi Covid-19 mungkin akan membuat Anda berinteraksi penuh dengan Si Kecil di rumah. Bukan tak mungkin juga, ia akan menanyakan hal-hal terkait pelajaran dari sekolah yang belum dipahami.Anda bisa mempersiapkan diri untuk mengantisipasi pertanyaan dari Si Kecil terkait hal yang ia pelajari. Jika perlu, tanyakan pada gurunya terkait sumber-sumber yang bisa Anda gunakan untuk membantunya belajar. Anda juga bisa membuat grup chat dengan sesama orangtua murid untuk saling memberi dukungan.

6. Sesekali awasi penggunaan alat belajarnya

Metode pembelajaran dari rumah akan membuat Si Kecil menggunakan laptop, komputer, atau handphone lebih lama dari biasanya. Sesekali, Anda bisa mengecek aktivitas Si Kecil di sela-sela waktu belajarnya.Anda juga disarankan untuk menyampaikan pada anak terkait efek negatif penggunaan internet dan gadget jika berlebihan, termasuk dari segi kesehatan medis dan kesehatan mental.

7. Jangan lupa bergembira bersama anak!

Bekerja dan belajar dari rumah mungkin akan membuat Anda dan Si Kecil mengalami stres yang lain dari biasanya. Selalu ciptakan ruang obrolan dengan anak jika ia merasa tertekan dengan metode belajar jarak jauh, sehingga Anda bisa mendiskusikan solusinya dengan pihak sekolah.Tak lupa, selipkan waktu bergembira dengan Si Kecil yang disesuaikan dengan jadwal istirahat dari sekolah. Misalnya, Anda bisa mengajak anak untuk memasak dan menyiapkan makan siang bersama atau mengajaknya menonton film anak setelah seharian penuh belajar.

 

Sumber : https://www.sehatq.com/artikel/metode-pembelajaran-jarak-jauh-diterapkan-permanen-apa-tips-untuk-orangtua

Masalah – Masalah Dalam Belajar

Masalah – Masalah Dalam Belajar

Tugas utama seorang guru adalah membelajarkan siswa. Ini berarti bahwa bila guru bertindak mengajar, maka diharapkan siswa berajar atau belajar. Dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah ditemukan hal-hal berikut. Guru telah mengajar dengan baik. Ada belajar siswa giat. Ada siswa pura-pura belajar. Ada siswa belajar setengah hati.
Bahkan ada siswa yang tidak belajar. Guru bingung menghadapi keadaan siswa. Guru tersebut berkonsultasi dengan konselor sekolah. Kedua petugas pendidik tersebut menemukan adanya masalah-masalah yang dialami siswa. Ada masalah yang dapat dipecahkan oleh konselor sekolah. Ada pula masalah yang harus dikonsultasikan dengan ahli psikologi.
Bahkan guru memahami bahwa kondisi lingkungan siswa juga dapat menjadi sumber timbulnya masalah-masalah belajar.

Maka seorang guru harus bisa:

  1. Mengidentifikasi masalah pada pembelajaran
  2. ‘menentukan masalah ekstern atau masalah intern pada pembelajaran
  3. Menganilisis sebab-sebab yang menimbulakan masalah-masalah pembelajaran
  4. Menemukan alternatif pemecahan-pemecahanpembelajaran

Guru professional berusaha mendorong siswa agar belajar secara berhasil. Ia menemukan bahwa ada bermacam-macam hal yang menyebabkan siswa belajar. Adasiswa yang tidak belajarkarena dimarahi orang tua. Ada siswa yang enggan belajar karena pindah temoat tinggal. Ada siswa yang sukar memusatkan perhatian waktu guru mengajar topic tertentu. Bermacam-macam keadaan siswa tersebut menggambarkan bahwa pengetahuan tentang masalah-masalah belajar merupakan hal yang sangat penting bagi guru dan calon guru.

 

Sumber : https://dwipujihastuti.wordpress.com/2015/06/24/masalah-masalah-dalam-belajar/

Fun Bike SDIT Cordova

Fun Bike SDIT Cordova

Kemeriahan peringatan kemerdekaan RI yang ke-72 juga terasa di lingkungan SDIT Cordova di tanggal 18 Agustus 2017. Diawali dengan pawai sepeda hias dipagi harinya yang alhamdulillah berjalan dengan lancar, memberikan semangat dan keceriaan di acara-acara selanjutnya hingga siang hari. Berbagai perlombaan diadakan untuk memeriahkan perayaan HUT RI kali ini.

Kegiatan HUT RI ke-72 di SMPIT Cordova

Kegiatan HUT RI ke-72 di SMPIT Cordova

Pada tanggal 21 Agustus 2017 siswa-siswi dan guru-guru SMPIT Cordova aktif mengikuti berbagai perlombaan. Perlombaan individu seperti balap karung dan lomba makan kerupuk rutin mengundang tawa dari peserta dan penonton tiap tahunnya. Ada juga perlombaan antar regu supaya semunya makin kompak. Selamat mengisi kemerdekaan negara kita!

Asyik Membuat Pizza @Paparonz Pizza

Asyik Membuat Pizza @Paparonz Pizza

Anak-anak kelas 1 ini bersenang-senang saat “outing” ke Paparonz Pizza pada 14 Agustus 2018. Dibersamai oleh wali kelas dan pendamping kelasnya, mereka dengan penuh antusias praktek menyusun adonan pizza yang enak. Yummy! Terima kasih Paparonz Pizza… oleh-olehnya.

“Grab your passion and reach your dreams”

“Grab your passion and reach your dreams”

MPLS 2017 berbasis akhlak mulia SMP IT Cordova bertemakan “Grab your passion and reach your dreams”

Melakukan ‘passion’ dan menggapai ‘dreams’ bermula dari melatih kedisiplinan, hangatnya persaudaraan dan membiasakan hidup dalam suasana religius.

Alhamdulillah acara MPLS ini berjalan lancar dan menyenangkan tidak ada unsur perpeloncoan, semuanya gembira, siswa gembira guru pun gembira.