SIT CORDOVA

Sejarah Qurban Sama Usianya Dengan Sejarah Manusia

Sejarah Qurban Sama Usianya Dengan Sejarah Manusia

Oleh H Romli Sian Mair Lc,MA, ketua umum yayasan Harapan Umat Pondok Jati 

Sejarah Qurban Sama Usianya Dengan Sejarah Manusia

Kisah-kisah didalam Al-qur’an benar-benar terjadi (alhaq). Hari ini Allah tegaskan dalam (Qs.Ali Imran:62) :

إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Artinya : “Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Begitu pula kisah yang terdapat dalam (Qs.Al Maidah:27). Pada ayat tersebut Allah mengisahkan adanya seorang anak Nabi Adam, Qobil, dia merasa iri dan dengki kepada saudaranya Habil, lantaran Habil mendapat nikmat dari Allah SWT, lagi pula qurban-nya diterima yang berujung pada diizinkannya ia menikah dengan wanita kembaran Qobil, Yang bernama Wadhi’ah, sesuai dengan anjuran ayah mereka (Adam) yakni Qobil harus rela menikah dengan kembaran Habil. Dalam kisah tersebut berujung pada terjadinya pembunuhan pertama kali di dunia. Qobil membunuh Habil.

Mengapa qurban Habil diterima Allah?

Ketika Nabi Adam menyuruh berqurban, maka Qobil sebagai petani (shohibu zar’in) kakak Habil memilih hasil tani  yang buruk, sedangkan habil sebagai seorang peternak (shohibu dhor’in) memilih ternaknya yang gemuk dan istimewa sebagai hewan qurban, maka Allah SWT menurunkan api dan api tersebut memakan qurban Habil dan membiarkan qurban Qobil. Saat itu Qabil mengancam membunuh Habil dan Habil menyatakan bahwa qurban yang diterima adalah qurban yang di berikan oleh orang yang bertaqwa.  Demikian menurut riwayat Ibnu Jarir. Dalam riwayat tersebut di katakan bahwa: Ayah mereka (Nabi Adam.as) sedang pergi ke Mekah menuruti perintah Allah mengunjungi Baitullah.

Kisah selengkapnya terdapat dalam (Qs.Al Maidah:27-31)

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الآخَرِ قَالَ لأقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ (٢٧) لَئِنْ بَسَطْتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ يَدِيَ إِلَيْكَ لأقْتُلَكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ (٢٨) إِنِّي أُرِيدُ أَنْ تَبُوءَ بِإِثْمِي وَإِثْمِكَ فَتَكُونَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ وَذَلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ (٢٩) فَطَوَّعَتْ لَهُ نَفْسُهُ قَتْلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخَاسِرِينَ (٣٠) فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الأرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْأَةَ أَخِيهِ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْأَةَ أَخِي فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ

Artinya : “Ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam[1], ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima Dia (Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti membunuhmu!” Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa (27), Sungguh, jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu.

Aku takut kepada Allah Tuhan seluruh alam (28), Sesungguhnya aku ingin agar engkau kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka engkau akan menjadi penghuni neraka dan itulah balasan bagi orang yang zalim (29), Maka hawa nafsu (Qabil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia pun (benar-benar) membunuhnya maka jadilah dia termasuk orang yang rugi (30), Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya Qabil berkata, “Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Maka jadilah dia termasuk orang yang menyesal”

Qurban dalam kisah nabi Ibrahim dan Ismail Alaihiwassalam

Nabi Ibrahim as merindukan seorang anak yang sholeh maka beliaupun berdoa:

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِين

Artinya :” Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh:. (Qs Ash-shoffat:100)

Allah mengabulkan doa Nabi Ibrahim as. Saat putranya (ismail) mencapai usia yang memungkinkan sanggup diajak berusaha maka Allah swt menyuruh beliau menyembelihnya lewat mimpi disuatu malam.

Dimintanyalah putranya untuk berpikir dan merespon. Luar biasa, putranya malah mendorong ayahnya agar melaksanakan perintah tersebut dan menyakinkan ayahnya bahwa dia insyaallah mampu bersabar. Ismail pun pasrah dan berserah diri untuk disembelih, lalu ada suara yang menyeru Ibrahim sebagai pengakuan Allah bahwa Ibrahim benar-benar telah menyakini mimpinya. Maka Allah pun menebus anak tersebut (Ismail) dengan sembelihan yang besar.

Diriwayatkan dari Said bin Zubair ra: Domba (kibasy) yang disembelih Ibrahim as (sebagai ganti Ismail)  adalah domba yang dijadikan qurban oleh Habil putra nabi Adam as.

Kisah selengkapnya dapat dibaca dalam (Qs Ash-Shoffat: 100-107)

Ibadah qurban dalam Islam

Hukum qurban :

Mayoritas ulama (jumhur ulama) berpendapat bahwa hukum qurban itu adalah SUNNAH MUAKKADAH (sunnah yang dianjurkan) hanya Imam Hanafi yang berpendapat bahwa qurban adalah Wajib.

Didalam Al-qur’an ayat-ayat yang berbicara tentang qurban sebagai berikut :

  1. Surat Al-Kautsar ayat 1-2
  2. Keihklasan dan ketaqwaanlah yang menjadi penyebab tercapainya ridho Allah oleh orang yang berkurban : Qs Al-Hajj:37
  3. Berikanlah daging qurban kepada orang yang meminta maupun kepada orang yang tidak minta-minta (Al-Qoni’)

Rasulullah mengingatkan kepada orang yang berkemampuan tapi enggan berquran agar jangan mendekati mushollahnya

Qurban nadzar

Orang yang berjanji mau berqurban bila keinginannya dikabulkan berarti ia telah bernadzar untuk berqurban, maka hukumnya berubah menjadi wajib. Dengan demikian si pengurban tidak diperbolehkan makan daging qurban nadzarnya.

Faedah menyebelih hewan qurban

Berqurban merupakan tanda syukur kepada Allah Swt atas limpahan nikmatnya kepada hambanya. Berqurban berarti menghidupkan ajaran nabi Ibrahim as dengan mengingat kesabarnnya dan putranya Ismail.

Ibnu Qoyyim berkata :”Penyebelihan hewan qurban yang dilakukan pada waktunya itu lebih mulia dan lebih afdol dari pada bersedekah dengan uang seharga hewan yang disembelih tersebut”

 

Kepada Segenap Wali murid dan Keluarga besar SIT Cordova, saya mengucapkan:

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1441 H & SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH QURBAN,SEMOGA ALLAH SWT MENERIMA IBADAH KITA. AAMIIN.

 

 

 

 

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.