PERANAN ORANG TUA DALAM MOTIVASI BELAJAR ANAK DI RUMAH
Oleh : Abas, M.Pd,.M.Si
Pembina yayasan Harum (harapan umat)
Sebagian orang tua berpikir bahwa tugas gurulah untuk mengajar Akan tetapi kepercayaan semacam itu akan mendatangkan kerugian, baik untuk orang tua maupun untuk anak. Anak tidak berhenti belajar atau mulai belajar hanya ketika di sekolah. Mereka justru selalu terhubung dengan belajar ketika sedang berada di rumah, bermain bersama teman, dan berbagai pengaruh lainnya dari lingkungan. Dengan kata lain, proses belajar anak tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah saja.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ronald Ferguson, bahwa hampir setengah pencapaian anak di sekolah dapat dikatakan dipengaruhi oleh faktor – faktor diluar sekolah, termasuk dukungan orang tua. Dukungan terpenting bahkan didapatkan anak dari orang tua yang bervariasi dari bertanggung jawab untuk memastikan anak tiba di sekolah tepat waktu, cukup makan pagi dan siap untuk belajar hingga menetapkan harapan yang tinggi untuk anak. Peran orang tua dalam motivasi belajar anak memang sangat besar dan dapat mempengaruhi efektivitas belajar anak dalam satu atau berbagai cara.
Pentingnya Dukungan Orang Tua Bagi Proses Belajar Anak
Sangat penting bagi orang tua untuk menjadi pengemudi dalam proses belajar anak, menyediakan bimbingan dan informasi di seluruh waktu agar anak – anak tetap berada dalam jalurnya dan tidak teralihkan dari potensi akademik mereka. Pentingnya keterlibatan orang tua dalam memotivasi proses belajar anak yaitu:
1. Menjadi panutan bagi anak
Di tahun pelajaran baru peran orang tua dalam motivasi belajar anak adalah sebagai guru pertama anak untuk melakukan berbagai hal. Misalnya mengeksplorasi alam, membaca bersama, memasak, dan belajar berhitung serta lain sebagainya. Ketika anak usia dini memasuki sekolah formal, tugas orang tua adalah untuk menunjukkan kepada anak bagaimana sekolah dapat menjadi perpanjangan dari proses belajar yang dimulai sejak di rumah bersama orang tua, dan bagaimana mengasyikkan serta berartinya tahap ini. Ketika anak usia dini bertumbuh menjadi anak usia sekolah dasar, orang tua akan menjadi pelatih atau panutan bagi anak dalam proses belajarnya. Melalui bimbingan dan petunjuk yang diberikan orang tua, anak akan belajar untuk mengatur waktu mereka dan mendukung minat anak untuk mempelajari hal – hal baru di dalam dan diluar sekolah.
2. Memperhatikan minat atau kesukaan anak
Salah satu hal terpenting yang bisa dilakukan orang tua adalah untuk memperhatikan anaknya dalam melakukan peran orang tua dalam motivasi belajar anak. Misalnya, mengenali apakah anak senang bicara ataukah ia anak yang pemalu, mengetahui apa yang menarik minat anak dan membantu anak mengeksplorasiny.
3. Terlibat dalam cara belajar anak
Banyak anak menggunakan kombinasi model belajar dan mempelajari suatu hal. Beberapa anak akan belajar secara visual melalui membuat dan melihat gambar – gambar, lainnya melalui pengalaman, seperti membangun menara balok atau bekerja dengan clay. Sebagian anak lainnya adalah pelajar auditory yang belajar melalui apa yang mereka dengar, dan mereka bisa saja memiliki cara belajar yang berbeda walaupun bersaudara. Dengan memperhatikan macam – macam gaya belajar anak, Anda mungkin saja mampu untuk menemukan minatnya dan mengetahui bagaimana cara menjelaskan satu topik pada anak. Konsep dasar belajar dalam psikologi pendidikan , macam – macam metode pembelajaran dan metode belajar dalam psikologi pendidikan juga akan memberi sedikit pandangan mengenai proses belajar anak.
4. Berlatih apa yang dipelajari anak di sekolah.
Para guru kerap mendorong orang tua untuk mengikuti perkembangan pelajaran anak dengan cara yang tidak menekan dan juga untuk berlatih apabila anak memerlukan bantuan. Hal ini tidak berarti memaksa anak untuk sukses, melainkan membantu anak dengan kesulitan yang mungkin dialaminya pada pelajaran sekolah. Ada waktunya orang tua akan meninjau kemajuan pelajaran anak di sekolah, tetapi tidak dengan cara pemaksaan atau tekanan melainkan dengan keterlibatan anak secara sukarela.
5. Menyediakan waktu untuk membaca bersama
Bacakan buku untuk anak dengan suara yang jelas, bahkan untuk anak anak yang lebih tua. Jika anak Anda kurang berminat dengan buku, membaca dengan suara keras akan menunjukkannya bagaimana struktur dan kosa kata dari bacaan yang bagus dan membuatnya makin berminat untuk membaca. Anda bisa membaca tiap bab bergantian dengan anak. Biarkan anak memilih buku yang disukainya. Buku berseri biasanya bagus untuk anak yang kurang gemar membaca.
6. Hubungkan pelajaran anak dengan dunia nyata
Peran orang tua dalam motivasi belajar anak adalah untuk menghubungkan pengetahuan yang didapat anak dengan dunia nyata. Jadikan belajar sebagai bagian dari pengalaman sehari hari anak khususnya jika itu berhubungan dengan pertanyaan pertanyaan yang diajukan anak. Misalnya ketika sedang memasak, Anda bisa melakukannya sambil menghitung bahan – bahan makanan bersama anak. Ketika sedang berada di dalam mobil, Anda bisa mengajak anak menghitung pohon, rumah, dan ban mobil yang ada di sepanjang jalan. Ketika cuaca sedang hujan atau panas, Anda bisa menjelaskan kepada anak bagaimana dan mengapa cuaca bisa terjadi. Lakukan komunikasi dua arah dengan anak, dengarkan pikiran – pikiran anak dan jangan menjejali anak dengan informasi terlalu banyak.
7. Hubungkan pelajaran anak dengan kondisi dunia
Temukan cara yang sesuai dengan usia anak untuk membantu anak terhubung dengan kejadian – kejadian yang ada di alam sekitarnya.
Demikian artikel yang kami tulis mudah mudahan para orang tua dapat memberikan semangat anak anak dalam.proses pembelajaran baik di sekolah maupun di Rumah.